mari bersama membangun gerakan .: Kualitas Pemimpin yang dibutuhkan rakyat kaltim
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR2008

Jumat, 11 Januari 2008

Kualitas Pemimpin yang dibutuhkan rakyat kaltim


,
Gunawan, S.Pd *

Dengan semakin dekatnya pemilihan gubernur kaltim (26 Mei 2008) Pertanyaan tentang siapa, dan bagaimana pemimpin Kaltim lima tahun yang akan datang, adalah sebuah pertanyaan besar dan penting bagi partai politik dan kita sebagai rakyat karena jawaban dan pilihan pertanyaan ini menentukan bagaimana propinsi yang luasnya 1,5 P.Jawa-Madura, berpenduduk 3,2 juta, pengangguran 149.796 jiwa dan penduduk miskin 324.000 jiwa (BPS 2007) 5 tahun mendatang, harapan rakyat rakerdasus PDIP untuk menentukan calon gubernur dan wakil gubernur, pilihan PPP, PAN, PBB, dll menetapkan calonnya Awang Faroek, dan konvensi P.Golkar pada bulan pebruari, pilihan PKS dan partai lainnya nantinya adalah bagian dari itikad baik dari para elit politik dan calon gubernur yang telah memproklamirkan diri untuk maju, sebagai kontribusi dan berbuat lebih banyak untuk bangsa dan rakyat
Sejak reformasi 1998 dengan terjadinya demokratisasi bangsa terutama perubahan format pemilihan kepemimpinan nasional dan daerah, rakyat sangat mengharapkan adanya perbaikan kualitas hidup, karena rakyat yang langsung memilih pemimpinnya tanpa diwakili, seiring perjalanan reformasi dengan sudah beberapa kali pemilihan kepemimpinan, telah membuat rakyat dikecewakan oleh sifat, tindakan dan kebijakan pemimpin yang dipilihnya, namun tetap saja rakyat bersabar dan tidak pernah hilang keyakinan bahwa kepemimpinan dapat menentukan kualitas kesejahteraan mereka.
Karena rakyat paham bahwa sesungguhnya tanggung jawab kepemimpinan yang diamanahkan oleh rakyat bukanlah sesuatu hal yang dapat dijalankan dengan mudah. Tetapi, semakin besar tanggung jawab kepemimpinan itu, semakin besar pula penghargaan yang diberikan rakyat jika dapat memenuhi peranan tersebut. Suatu masyarakat yang memilih para pemimpinnya dengan baik, maka masyarakat tersebut akan berkembang dan menjadi masyarakat yang maju. Tetapi jika salah memilih pemimpin, masyarakat tersebut akan menuju kehancuran. Keberhasilan dan jatuhnya suatu negara berada di tangan para pemimpinnya.
Seperti dalam dunia birokrasi pemerintahan. Tidak peduli betapa bagusnya sistem dan kemampuan para pegawai di suatu pemerintahan, jika kepemimpinannya kurang, maka sistem dan orang birokrasi tersebut akan segera mengalami penyelewengan. Tetapi, jika rakyat menyediakan (memilih) suatu kepemimpinan yang tangguh, maka daerah tersebut akan berkembang dan berhasil.
Orang biasa cenderung untuk meniru para pemimpinnya. Mereka mulai meniru para pemimpinnya bukan hanya dalam hal penggunaan kata-kata dan kelakuan, tetapi mereka juga meniru cara berpikir para pemimpin mereka.
Ada kualitas yang dapat membantu kita untuk menentukan kepemimpinan kita masa depan yang kita sebut pemimpin yang tangguh :
Yang pertama, pemimpin yang tangguh, yaitu manusia dengan cepat memahami kebutuhan orang-orang/rakyat dan memenuhinya. Tidak hanya dalam rencana tapi terbukti dalam action. Mereka yang kurang memiliki kemampuan dalam memahami dan menganalisa kebutuhan rakyat tidak dapat menjadi seorang pemimpin yang baik Seorang pemimpin harus terus menerus tanggap dan harus bisa menganalisa. Apa yang dibutuhkan rakyat? Apa yang sedang mereka pikirkan? Dalam hal apa mereka membutuhkan perda, undang-undang dan kebijakan dan bantuan? Pertanyaan-pertanyaan ini harus selalu ada di dalam pikiran para pemimpin.
Yang kedua, pemimpin yang tangguh, yaitu orang yang memiliki kemampuan untuk membuat orang lain sukses. Di antara berbagai macam tipe pemimpin, ada tipe pemimpin otoriter. Para pemimpin otoriter tidak mempedulikan ide-ide atau pendapat dari orang yang berada di bawahnya dan rakyat. Para pemimpin tipe ini menyuruh orang-orang agar mematuhi perintah-perintahnya. Mereka ini akan memanfaatkan bawahan mereka, lalu mengabaikannya dan pada akhirnya mengabaikan amanah rakyat
Tipe lainnya yaitu tipe pemimpin mekanis. Mereka ini sangat terikat dengan aturan-aturan yang mereka ikuti dan yang bersifat prestise (penghargaan, piala, dll). Tipe pemimpin seperti ini telah kehilangan rasa kemanusiaannya dan menjadi mesin virtual. Misal dengan alasan keindahan kota menggusur rakyat, Pemimpin seperti ini tidak dapat mewujudkan rakyat menjadi sukses, suara-suara rakyat lebih direalisasikan dalam bentuk prosedural bukan dalam bentuk hakikatnya, kita perlu bertanya dimana APBD propinsi tahun 2007 sebesar 3,9 T, dimana APBD Kukar sekitar 4 T, Kutim 1,29 T, Samarinda 1,4 T dan berapa persen untuk rakyat kenyataan dari sekian Kab./Kota belum pernah sampai 50% untuk rakyat, lebih banyak untuk anggaran pegawai (baju, pemeliharaan rumah, kendaraan pejabat).
Kemudian ada beberapa pemimpin yang dengan senang hati dan kesadaran pribadi membantu orang lain agar menjadi sukses, pemimpin harus mempunyai minat dan fokus yang tetap terhadap rakyat yang mereka pimpin. Dengan melihat talenta yang berbeda-beda di dalam diri rakyat, seorang pemimpin harus mampu mendorong mereka untuk mengembangkan talentanya. Apabila sang pemimpin menemukan bahwa rakyat sedang berusaha dan berjuang dengan pekerjaan yang sebenarnya tidak cocok untuknya, maka pemimpin tersebut harus mencarikannya pekerjaan baru. Sedangkan terhadap rakyat yang kurang mempunyai kemampuan, sang pemimpin mendorong, mengajari dan memberdayakan mereka memberikan bantuan teknis dan keterampilan sehingga mereka menjadi mampu melakukan pekerjaannya untuk kemandirian kehidupannya. Kita semua harus mendukung kepemimpinan yang seperti ini.
Yang ketiga, pemimpin yang tangguh, yaitu pemimpin yang selalu memiliki semangat untuk mempelopori dan selalu bergerak maju untuk rakyat. Kebanyakan pemimpin hanya diam di tempat, mereka hanya berusaha agar kedudukannya tetap seperti itu (status quo). Ini dikarenakan mereka lebih memilih untuk amannya saja, lebih berpihak pada pengusaha dan investasi ketimbang rakyat yang lebih banyak.
Apabila seorang pemimpin hanya mencari rasa aman saja sewaktu ia memimpin suatu masyarakat, maka ia telah kehilangan tujuannya sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang tangguh harus mempunyai sifat petualang dan agresif.
Seorang pemimpin harus berkorban dan mempunyai semangat cita-cita yang tinggi dari pada rakyatnya. Pemimpin yang tangguh, pikirannya lebih maju daripada orang lain, dan pemimpin yang selalu bekerja keras dan memiliki gol yang jauh ke depan dan berusaha keras untuk meraihnya dengan segala usaha.
Yang keempat, pemimpin yang tangguh, yaitu pemimpin yang menginvestasikan semua usahanya untuk pengembangan diri. Kita harus membayangkan seberapa banyak pemimpin telah mengembangkan dan meningkatkan diri sambil bertanya, “Apa yang bisa saya lakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang lebih baik lagi? Bagaimana caranya agar saya dapat menjalankan tugas saya sebagai pemimpin dengan lebih efektif?”. Selain itu, dia melakukan yang terbaik untuk pengembangan diri, banyak belajar dari pengalaman, arti dan hakikat tentang sebuah kehidupan, sehingga proses kehidupan kemarin menjadi sebuah pengalaman untuk lebih bermanfaat bagi orang lain
Apabila kita mengikuti panduan ini dalam memilih pemimpin Kaltim kedepan, maka insya Allah kita dapat mencapai kesuksesan dan kemenangan: rakyat bersama pemimpin.
Ketua Umum KAMMI KALTIM

Tidak ada komentar: