mari bersama membangun gerakan .: pltn kaltim
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR2008

Jumat, 28 Desember 2007

pltn kaltim

krisis listrik yang terjadi dikalimantan timur yang sudah berlangsung beberapa tahun ini sudah menjadi salah satu faktor kegagalan pemerintah daerah dikaltim, untuk menjamin tersedianya sarana umum, padahal dari analisis SWOT, kaltim tidak mungkin enjadi krisis, karena kalti adalah gudang sumber daya energi: minyak bumi dan gas (PERTAMINA, DLL, BADAK LNG) BATU BARA (KPC/perusahanan batu bara terbesar di asia tenggara, berau col, kitadin dll), dll, walaupun pemprov sudah membuat perusda kalistrikan cahaya fajar, tapu samapai sekarang belum berkontribusi bisa menyelesaikan masalah listrik tapi alah menjadi kebangkrutan APBD KALTIM dengan subsisdi min.sudah 64 miliyar, walaupaun janjinya akan beroperasi maret 2008 (sudah beberapa kali penundaan beroperasi) dan kita pantas ragu akan kembali bisa memenuhi target bisa beroperasi.
solusi yang diuat oleh peprov memang sangat bisa memeyelsaikan krisis listrik untuk masa sekarag, tapi tidak untuk jangka panjang karena trend bahan energi seperti minyak dan batubara dan gas mengalami trend harga pasar dunia yang tersu akan naik berdasarkan kebutuhan energi dunia yang semakin tinggi, sehingga tidak akan bertahan lama.sehingga prlu ada solusi lain, mungkin kita akan berpikir dengan energi hidup bioful atau yang lain, tapi ini tidak lah menjajikan untuk konisi sekarang, karena belum ada bukti yang cukup kuat untuk prospek ini baik.
maka rencana Kebijakan pemerintah provinsi kalimantan timur untuk membangunn pembangkit listrik tenaga nuklir, adalah sebuah kebijakan yang sangat tepat untuk sumber energi masa depan, dan ini terbukti dinegara-negara maju, jepang 35% sumber energinya dari nuklir,
kekhwatiran akan dampak memang wajar dengan yang terjadi kebocoran nuklir di rusia tapi saya kira itu dulu, sekarang sangat jarang kita mendengar ada kebocoran radiasi, karena dengan perkemangan teknologi yang sangat pesat antisipasi kebocoran sudh bisa iatasi, dan asyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan dampak itu dibandingkan dengan manfaat yang akan didapatkan
gunawan (ka. kammi kalti

Tidak ada komentar: